Prosesperancangan dan produksi produk teknologi transportasi dan logistik diawali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa kemudian. Untuk memulai proses perancangan, harus dilakukan penetapan kebutuhan, objek, teknologi dan sumber tenaga yang akan digunakan dalam pengembangan produk teknologi transportasi dan logistik.Perancangan dan Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Perancangan Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Proses perancangan dagangan diawali dengan identifikasi ki kesulitan, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar ataupun sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan dibuat, dilanjutkan dengan anju produksi dan proses produksi. Produksi ialah mewujudkan produk hasil perkomplotan sehingga siap dijual. Identifikasi Masalah Perancangan produk berniat bagi menemukan solusi bersumber sebuah permasalahan, dalam hal ini permasalahan transportasi dan logistik. Proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan transportasi ataupun logistik yang terserah di seputar kita. Salah satu contoh ki kesulitan transportasi sederhana yaitu Pemakai membeli 4 buah jus buah kerumahtanggaan gelas plastik dan akan membawanya ke rumah. Bagaimana agar pengguna dapat mengapalkan dengan nyaman dan jus buah intern gelas lain tumpah? Sebuah usaha katering harus membawa 100 biji zakar piring makan dan 100 pasang spatula garpu untuk sebuah pesta tegal atau makan besar di lapangan rumput. Bagaimana agar piring-piring bisa dibawa dengan aman ke lokasi pesta yang bukan memungkinkan dijangkau otomobil? Panenjamur pada rakjamur yang tersusun vertikal membutuhkan a lat bantu dukung yang memuluskan pekebun membawa dan menyimpan hasil panen nan melindungi dari resiko kehancuran. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat Persiapan seterusnya adalah mencari ide sebagai solusi berpokok keburukan tersebut. Kaidah yang dapat dilakukan adalah melalui siram pendapat brainstorming yang dilakukan dalam gerombolan. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri cak bagi menghasilkan ide-ide yang bineka dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan kembali untuk munculnya ide-ide yang tidak ikut akal ide-ide tersebut ke internal sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok yakni jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh menerimakan ide yang merupakan kronologi dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide nan unjuk. Ide meliputi bentuk dan ukuran arena atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang digunakan, sistem insinyur yang dapat digunakan dan lain-lain. gambar ide sketsa buat penyakit gelas sari buah, piring katering, panen janiur. Teladan sketsa ide lakukan produk pembawa gelas jus. Contoh sketsa ide bagi pembawa piring dengan kereta. Contoh sketsa ide bagi pembawa dengan tenaga hamba allah. Contoh sketsa ide kerjakan keranjang panen jamur. Rasionalisasi ialah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan pertimbangan-pertimbangan teknis, di antaranya bagaimana cara menunggangi produk tersebut, apakah bahan dan teknik yang terserah sudah tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan buat diproduksi dengan teknik produksi yang ada detik ini? Bagaimana proporsi dan matra yang sesuai untuk barang tersebut sepatutnya mudah digunakan maka dari itu khalayak? Dan pertanyaan-cak bertanya lainnya. Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk menuntaskan masalah transportasi alias logistik. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke intern sketsaĀsketsa selanjutnya. Lengkap sketsa pengiring gelas jus setelah pengembangan secara rasional Cermin sketsa pemandu gelas jus dengan cara bawanya Contoh riuk satu sketsa ide pengusung peralatan makan setelah pengembangan secara rasional Paradigma riuk satu sketsa ide berbeda bagi guna nan sama seumpama pembawa peralatan makan. Abstrak sketsa rak untuk pengetaman jamur. Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah matra dua dimensi. Artinya, tetapi digambarkan pada rataan ki boyak. Dagangan teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat ialah berbentuk tiga dimensi. Maka, penelitian bentuk selanjutnya dilakukan intern format tiga dimensi yakni dengan penelitian kamil. Studi model boleh dilakukan dengan material selayaknya alias bukan material senyatanya. Material sebenarnya yakni material yang akan digunakan pada produk teknologi nan akan dibuat. Perangkat bantu yang boleh digunakan dalam pembuatan pengkhususan model adalah gunting, cutter, lem, selotip alat pemangkas dan bahan lem. Penetapan desain akhir bisa dilakukan melalui sumbang saran ataupun evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang penting kerumahtanggaan menentukan desain pengunci yang terpilih. Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Langkah produksi bisa maujud pembuatan buram teknik gambar kerja, atau rancangan teladan. Bagan kerja alias pola akan menjadi standar untuk kebutuhan pembelian target. Produksi dagangan pemandu gelas sari buah terbuat berasal suatu lembar kertas karton yang dipotong dan dilipat, membutuhkan contoh cak bagi membuat dan melubangi kartonnya sebagai standar produksi. Perlengkapan tolong pemindahan piring dan transportasi dapat terbuat berpokok beberapa sasaran misalnya culim logam, kayu kayu, kenur. Oleh karena itu, dibutuhkan lembaga teknik untuk patokan produksi. Tahapan produksi secara publik terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan objek atau material mudahmudahan siap dibentuk. Sreg pembuatan dagangan pengiring gelas jus dengan bahan kertas kardus, pembahanan adalah menggambarkan kamil pada karton dan memotongnya berdasarkan komplet. Penempatan pola lega setiap lembar karton harus menimang-nimang efisiensi mangsa. Puas produksi kerumahtanggaan jumlah kurang, pemendekan boleh dilakukan dengan gunting atau cutter dengan teliti agar rapi. Pad a produksi dalam jumlah besar, debirokratisasi dapat dilakukan dengan penggunaan cutting punch, yakni pemotong yang sudah berbentuk pola. Cutting punch buat pemangkas kertas biasanya terbuat dari plat metal. Contoh Pola Kertas Pada pembuatan alat tolong pengganti piring dan transportasi dengan sasaran pengudut logam, papan tiang, tali dan bukan-bukan, pembahanan nan dilakukan di antaranya adalah melakukan debirokratisasi dan eufemisme kayu agar siap dibentuk serta penyederhanaan cangklong agar sesuai dengan kebutuhan produksi. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan incaran legal bergantung plong varietas material, rajah dasar material dan tulangtulangan komoditas yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan kaidah dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan pendirian dipotong atau di pa hat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan buram yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan lagi biasanya digunakan buat menciptakan menjadikan sambungan bahan, seperti memangsikan mistar-bilah papan alias dua batang aur. Pembentukan ferum dan rotan, selain dengan penyederhanaan, bisa menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi pun boleh menunggangi teknik las. Logam lempengan bisa dibentuk dengan pendirian pengetokan. Tahap berikutnya adalah perakitan dan finishing. Sebuah produk pada lazimnya terdiri bersumber beberapa bagian, misalnya bagian rangka, episode dinding dan kereta adalah menggabungkan bagian-penggalan bersumber sebuah barang. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung untuk penguat seperti lem, paku, makao, tali atau teknik sambungan tertentu. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap bontot sebelum produk tersebut dimasukan ke kerumahtanggaan kemasan. Finishing dapat konkret penghalusan dan/alias pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya eufemisme permukaan kayu dengan arnplas atau menghilangkan perekat nan tersisa pada meres produk. Finishing dapat juga kasatmata pelapisan bidang atau pemotifan moga produk yang dibuat lebih awet dan lebih menyentak. Kelancaran produksi kembali ditentukan makanya cara kerja yang mencacat K3 Kesegaran dan Keselamatan Kerja. Upaya menjaga kesegaran dan keselamatan kerja mengelepai pada target, perabot dan proses produksi yang digunakan, pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan pungkur rincihan atau debu yang bisa memusnahi bagian jasmani pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja konkret kaca ain melindung dan masker antidebu. Proses pembahanan dan finishing apabila menggunakan target kimia yang dapat berbahaya bagi selerang dan fotosintesis, pelaku harus menggunakan sarung tangan dan kedok dengan filter buat korban kimia. Sela in perlengkapan keselamatan kerja, nan tak kalah berharga adalah sikap kerja nan rapi, selektif, teliti dan pen uh sentralisasi. Sikap tersebut akan kondusif kesehatan dan keselamatan kerja. Kemasan lakukan produk teknologi berfungsi kerjakan melindungi produk kehancuran serta memberikan kemudahan membawa semenjak lokasi produksi hingga menjejak konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah siasat tarik, dan ibarat identitas alias brand dari komoditas tersebut. Fungsi kelongsong didukung oleh pemilihan material, rancangan, rona, teks dan ilustratif yang tepat. Material yang digunakan untuk takhlik kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Prociuk nan mudah rusak harus menggunakan kemasan yang n kepunyaan material berstruktur. Pemilihan material lagi disesuaikan dengan identitas atau brand berpokok barang tersebut. Ki akal tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, pun boleh ditampilkan melampaui bentuk, dandan, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan siaran teknis maupun memperkuat identitas maupun brand. Sampul produk rekayasa berfungsi melindungi barang dari serdak dan sempelah serta memberikan akomodasi diseminasi. Kemasan yang melekat sreg dagangan disebut laksana selongsong primer. Buntelan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi barang. Pak untuk distribusi disebut selongsong tersier. Paket primer produk melindungi komoditas berbunga tumbukan dan kotoran serta berfungsi menampilkan gerendel tarik berpokok produk serta memberikan fasilitas buat distribusi dari tempat produksi ke medan penjualan. Konservasi bisa diperoleh berusul kelongsong tersier yang menciptakan menjadikan kemasan beragam mengelepai bersumber produk yang akan dikemas. Kemasan komoditas agar memberikan identitas maupun brand dari produk tersebut alias dari produsennya. Material kemasan bakal melindungi dari kotoran dapat berupa paisan kertas atau plastik. Bukan semua barang membutuhkan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan identitas. ldentitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang kebal segel dan kabar. Pada produk fungsional dibutuhkan keterangan mandu penggunaan produk. Mualamat tak yarg dibutuhkan bakal distribusi yakni simbol yang berstandar internasional bagi penanganan kemasan distribusi. Incaran karton korigated gelombang kiri dan kubus kanan untuk pak distribusi. Selotip buat kemasan arus kidal dan dispenser selotip kanan Simbol-simbol nan dipasang pada kemasan perputaran. Perencanaanusaha produk teknologi transportasi dan logistik. Transportasi adalah proses perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain. Ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi Dan from produk teknologi transportasi dan logistik kegiatan .
Perancangan Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Proses perancangan produk diawali dari mengidentifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan dibuat, selanjutnya dengan persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual. 1. Identifikasi Masalah Perancangan produk memiliki tujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini permasalahan transportasi dan logistik. Proses perancangan dimulai dengan melakukan identifikasi terhadap permasalahan transportasi atau logistik yang ada di sekitar kita. Berikut ini adalah salah satu contoh masalah transportasi yang sederhana Konsumen membeli 6 buah jus buah dalam gelas kemasan plastik dan akan membawanya ke rumah. Bagaimana agar konsumen dapat membawa dengan nyaman dan jus buah dalam gelas tidak tumpah ? Sebuah usaha katering harus membawa 50 buah piring dan 50 pasang sendok garpu untuk digunakan dalam pesta kebun atau pesta terbuka. Bagaimana agar piring-piring dapat dibawa dengan aman ke lokasi pesta yang tidak memungkinkan dijangkau mobil ? Panen jamur pada rak jamur yang tersusun vertikal membutuhkan alat bantu yang dapat memudahkan petani dalam membawa dan menyimpan hasil panen yang melindungi dari resiko kerusakan. 2. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat Bagaimana cara mencari ide sebagai solusi dari suatu masalah ? Cara yang dapat dilakukan untuk menemukan ide solusi suatu masalah adalah melalui curah pendapat brainstorming yang dilakukan dalam kelompok. Proses brainstorming, melibatkan setiap anggota kelompok untuk membebaskan diri memberikan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri juga kesempatan untuk memunculkan ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sebuah sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya. Jangan lupa juga untuk mencatat setiap ide yang muncul. Ide meliputi bentuk dan ukuran wadah atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan dan lain-lain. 3. Rasionalisasi Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan pertimbangan-pertimbangan teknis, di antaranya bagaimana cara menggunakan produk tersebut, apakah bahan dan teknik yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya ? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilihlah ide-ide yang kamu anggap baik dan memiliki potensial untuk memecahkan masalah transportasi atau logistik. Kembangkan ide-ide tersebut dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-sketsa selanjutnya. 4. Prototyping atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya masih dalam format dua dimensi. Itu berarti, hanya digambarkan pada bidang datar saja. Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat haruslah berbentuk tiga dimensi. Oleh sebab itu, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya atau bukan material sebenarnya. Material sebenarnya merupakan material yang akan digunakan pada produk teknologi yang akan dibuat. Alat bantu yang dapat kita gunakan dalam pembuatan studi model diantaranya seperti gunting, cutter, lem, selotip atau alat pemotong dan bahan perekat lainnya. 5. Penentuan Desain Akhir Penetapan desain akhir dapat dilakukan dengan tahap diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat terutama untuk menentukan desain akhir yang kita pilih. Baca Juga 1 Konsep Perencanaan Usaha Produk Transportasi dan Logistik 2 Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Produk Teknologi Transportasi dan Logistik 3 Perancangan dan Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik 4 Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik 5 Kemasan Produk Transportasi dan Logistik 6 Pemasaran Langsung Produk Teknologi
Prosesperancangan produk diawali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik (gambar kerja), atau gambar pola. Pengertian Logistik Dan Transportasi Logistik mencakup ⢠mencari solusi dengan curah pendapat langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi masalah tersebut. 1. Identifikasi Masalah Perancangan produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini permasalahan transportasi dan logistik. Proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan transportasi atau logistik yang ada di sekitar kita. Salah satu contoh masalah transportasi yang sederhana, a. Konsumen membeli 4 buah jus buah dalam gelas plastik dan akan membawanya ke rumah. Bagaimana agar konsumen dapat membawa dengan nyaman dan jus buah dalam gelas tidak tumpah? b. Sebuah usaha katering harus membawa 100 buah piring makan dan 100 pasang sendok garpu untuk sebuah pesta kebun atau pesta di lapangan rumput. Bagaimana agar piring-piring dapat dibawa dengan aman ke lokasi pesta yang tidak memungkinkan dijangkau mobil? c. Panen jamur pada rak jamur yang tersusun vertikal membutuhkan alat bantu bawa yang memudahkan petani membawa dan menyimpan hasil panen yang melindungi dari resiko Mencari Solusi dengan Curah Pendapat Langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat brainstorming yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Ide meliputi bentuk dan ukuran wadah atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan dan lain-lain. gambar ide sketsa untuk masalah gelas jus, piring katering, panen jamur. Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan pertimbangan-pertimbangan teknis, di antaranya bagaimana cara menggunakan produk tersebut, apakah bahan dan teknik yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk memecahkan masalah transportasi atau logistik. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-sketsa selanjutnya. 4. Prototyping atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya, hanya digambarkan pada bidang datar. Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produk teknologi yang akan dibuat. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip alat pemotong dan bahan perekat. 5. Penentuan Desain Akhir Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih. Kunjungi juga Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda ContohCara Promosi Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik Efisiensi dalam sistem distribusi dan logistik pada sistem perdagangan ekspor dan impor memungkinkan tercapainya pengembangan teknologi transportasi.. Transportasi serta distribusi produk dari berbagai sumber ke berbagai tujuan mengandalkan beberapa moda transportasi.Perancangan Dan Produksi Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik Perancangan Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Proses Perancangan Dan Produksi Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik diawali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual. 1. Identifikasi Masalah Perancangan Dan Produksi Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini permasalahan transportasi dan logistik. Proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan transportasi atau logistik yang ada di sekitar kita. Salah satu contoh masalah transportasi yang sederhana, ⢠Konsumen membeli 4 buah jus buah dalam gelas plastik dan akan membawanya ke rumah. Bagaimana agar konsumen dapat membawa dengan nyaman dan jus buah dalam gelas tidak tumpah? ⢠Sebuah usaha katering harus membawa 100 buah piring makan dan 100 pasang sendok garpu untuk sebuah pesta kebun atau pesta di lapangan rumput. Bagaimana agar piring-piring dapat dibawa dengan aman ke lokasi pesta yang tidak memungkinkan dijangkau mobil? ⢠Panen jamur pada rak jamur yang tersusun vertikal membutuhkan alat bantu bawa yang memudahkan petani membawa dan menyimpan hasil panen yang melindungi dari resiko kerusakan. 2. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat Langkah selanjutnya adalah Perancangan Dan Produksi Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat brainstorming yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Ide meliputi bentuk dan ukuran wadah atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan dan lain-lain. gambar ide sketsa untuk masalah gelas jus, piring katering, panen jamur. 3. Rasionalisasi Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan pertimbangan-pertimbangan teknis, di antaranya bagaimana cara menggunakan produk tersebut, apakah bahan dan teknik yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. 4. Prototyping atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya, hanya digambarkan pada bidang datar. Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produk teknologi yang akan dibuat. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip alat pemotong dan bahan perekat. 5. Penentuan Desain Akhir Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih. Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik gambar kerja, atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian bahan. Produksi produk pembawa gelas jus terbuat dari satu lembar kertas karton yang dipotong dan dilipat, membutuhkan pola untuk membentuk dan melubangi kartonnya sebagai patokan produksi. Alat bantu pemindahan piring dan transportasi dapat terbuat dari beberapa bahan misalnya pipa besi, papan kayu, tali. Oleh karena itu, dibutuhkan gambar teknik untuk patokan produksi. Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan, pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker antidebu. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernapasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. Baca Juga Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik Penghitungan Biaya Produksi Dan Pemasaran Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Demikian Artikel Perancangan Dan Produksi Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Promosi Produk Hasil Usaha Makanan Khas Daerah Jenis - Jenis Dari Budidaya Sebuah Ternak Hias Sistem Pengolahan Makanan Awetan Dari Bahan Nabati Pengemasan Dan Perencanaan Wirausaha Produk Fungsional Dari Limbah Teknik Dari Sebuah Budidaya Ayam Unggas Pedaging
AFOcjah.