Sudahsepatutnya setiap masyarakat Indonesia harus menerapkan sikap cinta Tanah Air dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak sekali sikap yang dapat kita wujudkan sebagai bentuk cinta terhadap tanah air terutama untuk generasi milenial, diantaranya adalah bangga memakai produk asli buatan Indonesia, menjaga dan merawat kebersihan lingkungan bersama, tidak menyebarkan ujaran kebencian atau
Halo teman-teman! Gimana, udah siap mengikuti pembelajaran PKN hari ini? Jadi, kali ini kita akan mempelajari materi PKN kelas 10 bab 7 mengenai Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebelumnya, pernahkah kamu mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah? Atau pernakah kamu melihat di televisi dan surat kabar macam-macam rumah adat yang ada di Indonesia? Seperti yang kamu ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan dan adat istiadat. Oleh karena itu, perlu ada cara pandang dan sikap yang sama mengenai diri dan lingkungannya. A. Wawasan Nusantara 1. Pengertian Wawasan Nusantara Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata “wawasan”dan “Nusantara”. Wawasan berasal dari kata “wawas” bahasa jawa yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi, wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Sedangkan, Nusantara berasal dari kata “nusa” dan“antara”. “Nusa” artinya pulau atau kesatuan kepulauan. “Antara” artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi, Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia. 2. Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. 3. Asas Wawasan Nusantara Kepentingan yang samaKeadilanKejujuranSolidaritasKerja samaKesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. B. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara 1 Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. 2 Fungsi Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah. 3 Tujuan Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah trigatra dan aspek social pancagatra. Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. 1. Aspek – Aspek Trigatra a. Letak dan Bentuk Geografis Indonesia terletak pada 6O LU–11O LS, 95O BT–141O BT, yang di tengahtengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau. b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk 1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja man power dan pertambahan tenaga kerja labour force. Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk. 2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. 3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. c. Keadaan dan kekayaan alam atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. 1 Asas maksimal Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. 2 Asas lestari Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam. 3 Asas berdaya saing Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain. 2. Aspek–Aspek Pancagatra Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut. a. Ideologi 1 Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI. 2 Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI. 3 Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya. 4 Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan. 5 Ideologi Pancasila 6 Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif 7 Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan b. Politik Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input masukan dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output keluaran. c. Ekonomi Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. d. Sosial Budaya Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan ATHG. e. Pertahanan dan Keamanan Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional Sishankamnas dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta Sishankamrata. 3. Hubungan Antargatra Gatra geografiAntara gatra geografi dan gatra kependudukanAntara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alamHubungan antargatra dalam pancagatra D. Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan Mendukung persatuan yang adil dan kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual. Daftar PustakaDadang Sundawa, Nasiwan, Kokom Komalasari dan Ekram Pawiroputra. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Segalabentuk cita-cita moral Bangsa dan budaya harus bersumber dari Pancasila yang merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan. 5. Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945 Asas wawasan nusantara – Pengertian wawasan nusantara adalah sebuah cara pandang Indonesia tentang diri dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945. Penerapan dan implementasi wawasan nusantara ini sedianya dilakukan di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau di Indonesia, dari Sabang sampai wawasan nusantara dijadikan sebagai dasar pengetahuan suatu bangsa untuk hidup di suatu negara agar tetap tercapai tujuan nasional dan tetap mengedepankan nilai persatuan. Fungsinya penting untuk menjaga persatuan guna mencapai tujuan nusantara juga memiliki asas-asas tertentu. Asas wawasan nusantara ini merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi taatnya dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama.baca juga asas otonomi daerahBerikut ini akan dijelaskan apa saja 6 asas wawasan nusantara beserta contoh dan pengertiannya, meliputi asas kepentingan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerja sama, dan Kepentingan BersamaAsas wawasan nusantara yang pertama adalah kepentingan bersama. Asas ini penting digunakan terutama ketika bangsa Indonesia menghadapi penjajah untuk merebut kemerdekaan. Adanya kepentingan bersama lah yang membuat bangsa Indonesia jadi kemerdekaan Indonesia, asas kepentingan bersama dijadikan sebagai landasan untuk membangun dan mengisi kemerdekaan guna mewujudkan tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD KeadilanAsas wawasan nusantara berikutnya adalah asas keadilan. Asas ini merupakan cerminan dari tata pergaulan dengan tidak merugikan para pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi atas kepentingan golongan/ mewujudkan cita-cita nasional, prinsip keadilan harus dijunjung tinggi dan ditegakkan pada semua golongan atau kelompok, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antar golongan masing-masing KejujuranBerikutnya juga ada asas kejujuran. Dalam menjalankan wawasan nusantara harus didasari pada sifat dan perbuatan yagn jujur. Asas kejujuran mencerminkan semua perbuatan harus sesuai dengan kenyataan dan hukum yang kejujuran juga meliputi keberanian untuk berfikir, berkata dan bertindak sesuai dengan realita serta ketentuan yang benar. Kejujuran menjadi asas yang harus ditegakkan pada asas wawasan SolidaritasAsas wawasan nusantara selanjutnya adalah asas solidaritas. Asas ini merupakan asas yang bertujuan untuk saling memahami dan saling menghargai antar sesama dengan tidak membedakan suku, ras, agama, dan antar solidaritas bisa menjadi kekuatan untuk mewujudkan cita-cita nasional dalam semangat wawasan Kerja SamaKerja sama juga termasuk sebagai salah satu asas-asas wawasan nusantara. Asas ini menerapkan prinsip kebersamaan, gotong royong, dan saling koordinasi, saling pengertian yang berdasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil ataupun kelompok besar dapat mencapai sinergi dengan lebih KesetiaanAsas wawasan nusantara yang terakhir adalah asas kesetiaan. Pada asas ini bertujuan untuk setia terhadap kesepakatan bersama guna mencapai tujuan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi Bangsa dan mendirikan negara Indonesia yang dimulai dan harus terus dipertahankan sampai kapan itulah penjelasan mengenai pengertian dan asas wawasan nusantara di Indonesia yang di antaranya adalah kepentingan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerja sama, dan kesetiaan.Menurutensiklopedia, kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh? boedi oetomo. Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut: Salah satu sikap yang dapat merusak keutuhan NKRI adalah? Apakah arti kata wawas dalam Wawasan Nusantara?
Tipe mahajana Indonesia ialah anugerah luar legal yang harus kita syukuri dan jaga. Tentunya banyak faktor aktual dari akibat keberagaman ini. Semata-mata lain boleh dipungkiri lagi bahwa keberagaman dapat memercikkan persoalan. Bagaimana pun pun, senang duka keberagaman telah dilewati bangsa tambahan pula sebelum NKRI terbimbing. Oleh karena itu sebetulnya telah manjur bahwa kita semua mampu semangat dalam harmoni. Meskipun begitu tetap menjaganya adalah satu keharusan dan dalam semangat merayakan serta mengokohkan persatuan intern jenis, berikut adalah berbagai pengetahuan yang bisa membantu kita untuk memperjuangkan jenis publik Indonesia. Faktor Penyebab Tipe Masyarakat Indonesia Bentuk Diversifikasi Bangsa Indonesia Spesies Suku Keberagaman Agama dan Ajudan Keberagaman Ras Keberagaman Antargolongan Fungsi Terdepan Memahami Macam dalam Bingkai Bhinneka Solo Ika Keteraturan Tipe Publik Indonesia Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia Akibat Positif Keberagaman Masyarakat Indonesia Akibat Subversif Keberagaman Awam Indonesia Bentuk Konflik pada Masyarakat Indonesia Penyebab Konflik dalam Awam Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik Referensi Kesetiaan Terhadap Kesepakatan Bersama Bangsa Indonesia Diwujudkan Dalam Bentuk Faktor Penyebab Tipe Masyarakat Indonesia Purwa, tentunya kita harus mengetahui justru dulu sebetulnya barang apa penyebab keberagaman umum Indonesia. Riuk satu faktor penyebab keberagaman umum Indonesia adalah letak strategis area Indonesia. Semata-mata, sejatinya keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, baik nan menclok dari dalam maupun luar masyarakat. Varietas lagi bisa dipengaruhi maka itu faktor liwa, diri sendiri, dan masyarakat. Sekiranya harus kita sebutkan penyebab keberagaman mahajana Indonesia, maka menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 85 secara masyarakat jenis mahajana Indonesia disebabkan oleh hal-keadaan sebagai berikut. Letak strategis provinsi Indonesia Letak negara Indonesia sangatlah taktis, yakni di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia, serta di antara dua benua, adalah Asia dan Australia. Situasi tersebut mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan dunia semesta. Lalu-lalang perdagangan tidak hanya membawa komoditas perdagangan, semata-mata lagi pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Eksistensi bangsa asing yang farik ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan variasi ras, agama, dan bahasa. Kondisi negara kepulauan Secara geografis Indonesia terdiri atas beremak-ribu lagi yang terpisah-sisih. Keadaan ini hadang pertalian publik dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan melebarkan budaya mereka saban, sesuai dengan lingkungan dan tingkat kemajuan sendirisendiri. Selanjutnya, peristiwa ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan gender adam dan perempuan. Perbedaan kondisi standard Kondisi tunggul yang berbeda seperti daerah rantau, pegunungan, provinsi bernas, padang rumput, gunung-gunung, dataran tekor, rawa, dan laut mengakibatkan masyarakat yang berbeda-beda. Kondisi kekayaan alam, tanaman, dan hewan nan hidup di sekitarnya adalah faktor yang menyebabkan perbedaannya. Misalnya, masyarakat yang dulu di distrik pantai memiliki netra pencaharian, perut siasat, kesenian, bahkan kepercayaan yang berbeda dengan masyarakat gunung-gunung. Hal transportasi dan komunikasi Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi lagi ikut memengaruhi perbedaan publik Indonesia. Fasilitas kendaraan ini mengirimkan masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat tidak. Misalnya, meeskipun dua keramaian masyarakat terhambat oleh jarak dan kondisi tunggul yang terik, namun karena media transportasinya memungkinkan, maka kedua kelompok tersebut akan menjadi lebih seragam. Sebaliknya, sarana yang sedikit akan menjadi penyebab diversifikasi masyarakat. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan Sikap umum terhadap sesuatu yang baru baik nan datang dari dalam maupun luar dapat berwibawa terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Terserah masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun terserah pula sebagian awam taat bertahan pada budaya sendiri. Keduanya akan menjadi faktor pendorong keberagaman awam Indonesia. Bentuk Diversifikasi Bangsa Indonesia Terlampau barang apa saja keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia? Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 87-96 keberagaman masyarakat Indonesia membentangi macam suku bangsa, budaya, ras, agama, pengapit, dan antargolongan. Berikut adalah pemaparan semenjak sendirisendiri tulang beragangan keberagaman nasion Indonesia. Spesies Suku Menurut Koentjaraningrat dalam Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 87 suku bangsa berarti keropok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat maka itu pemahaman dan identitas tersebut. Ciri-ciri mendasar nan membedakan suku bangsa satu dengan lainnya, antara enggak bahasa daerah, resan istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal. Keberagaman Agama dan Ajudan Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa maka itu nasion India yang sudah lalu lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi selingkung abad ke-13. Kemudian keberadaan bangsa Eropa ke nusantara mengangkut agama Masehi dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena awam sudah lalu mengenal kepercayaan seperti mana animisme dan dinamisme. Keberagaman Ras Privat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 akan halnya Penghapusan Diskriminasi Ras dan Kesukuan, disebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lain karena adanya perbedaan dandan selerang, corak dan bentuk surai, bentuk muka, ukuran jasad, bentuk badan, hingga warna mata, dan ciri fisik lainnya. Ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan-Mongoloid yang terserah di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid nan menghuni negeri Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir adalah ras kaukasoid, adalah orang India, Timur Perdua, Australia, Eropa, dan Amerika. Semua ras tersebut tersebar dan hidup berdampingan di seluruh Indonesia. Keberagaman Antargolongan Adanya perbedaan kelas kerumahtanggaan salutan masyarakat menyebabkan terjadinya penjenisan kelas-papan bawah secara bertumpuk. Situasi itu diwujudkan dalam inferior tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian eigendom dan kewajiban individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, kerumahtanggaan kelas bawah sosial terletak pengolongan bani adam secara berlenggek atas pangkal kedudukan maupun status sosial sehingga menyebabkan perbedaan antara hak dan bahara. Sebetulnya cara mudah untuk memahaminya adalah dengan melihat gejala adanya perbedaan masyarakat yang berada dan rendah bakir, ada awam yang memiliki jabatan atau hanya tenaga kerja. Namun teristiadat diingat bahwa sebagai negara nan memiliki varietas, adanya penggolongan dalam vitalitas masyarakat di Indonesia merupakan satu kesederhanaan. Keberagaman golongan enggak boleh menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpisahan di publik. Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, misalnya golongan kelas pangkat membantu golongan papan bawah kurang. Fungsi Terdepan Memahami Macam dalam Bingkai Bhinneka Solo Ika Oleh karena itu, penting untuk kita untuk menanggapi keberagaman umum Indonesia melalui pendekatan yang berwujud. Contohnya adalah bagaimana keanekaragaman masyarakat dan tamadun Indonesia tercermin privat semboyan Bhinneka Tunggal Ika nan berfaedah “Berbeda-beda doang tetap satu”. Bhinneka Individual Ika mengandung makna meskipun bangsa Indonesia terdiri atas bervariasi suku bangsa, tali peranti, ras dan agama doang keseluruhannya itu merupakan satu keesaan, merupakan bangsa dan negara Indonesia. Bhinneka Solo Ika yakni dasar bakal mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, di mana kita harus menerapkannya n domestik umur sehari-hari seperti hidup saling menghargai antara masyarakat nan satu dengan yang lainnya sonder memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna indra peraba, dan diversifikasi lainnya. Menurut Skuat Kemdikbud 2017, hlm. 110 arti terdahulu keberagaman masyarakat Indonesia mempunyai makna keberagaman yakni harta benda budaya nasion nan bermanfaat baik secara ekonomi, pengembangan pengetahuan, dan aji-aji takrif, serta kreativitas dan inovasi; makna keberagaman pula memiliki potensi negatif apalagi tidak dilandasi pemahaman akan keberagaman serta hayat persatuan dan kesatuan. Plong akhirnya, sikap dan perilaku toleransi terhadap macam masyarakat ialah kunci untuk meningkatkan persatuan dan keekaan, serta mencegah proses perpecahan mahajana, bangsa dan negara Indonesia. Keteraturan Tipe Publik Indonesia Tulang beragangan praktis Bhinneka Tunggal Ika boleh dilihat dari harmoni yang sudah lalu terjadi pada keberagaman awam Indonesia. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 122 berikut yakni kemesraan intern keberagaman masyarakat Indonesia. Harmoni dalam Jenis Sosial Budaya Macam sosial pada masyarakat Indonesia melahirkan bermacam-macam status sosial, mata pencaharian, serta kedudukan dan jabatan intern masyarakat. Karena individu laksana makhluk sosial tidak boleh arwah sendiri tanpa pertolongan hamba allah tak, sehingga dengan diversifikasi tersebut setiap orang dalam publik akan saling membutuhkan dan tukar melengkapi. Khasanah bangsa Indonesia juga nampak semenjak keanekaragaman budaya daerahnya yang memiliki ciri khas masing-masing, aktual alat irama tradisional, senjata tradisional, rumah adat, lagu-lagu provinsi, kerajinan tradisional, pakaian adat, bahasa area, nafkah tradisional, dan lain-enggak nan akan terasa harmoninya jika diselenggarakan festival budaya daerah. Harmoni dalam Keberagaman Ekonomi pada Masyarakat kondisi perekonomian masyarakat Indonesia beraneka ragam sesuai dengan tingkat penghasilan, pekerjaan, jabatan, ataupun latar belakang pendidikan nan ditempuhnya sehingga taraf hidup masyarakat pun farik-beda. Ada yang berbenda maupun nan adv minim mampu, tetapi keharmonisan antaranggota masyarakat yang berlainan ini pula harus dapat dipelihara. Harmoni kerumahtanggaan Jenis Gender dalam Umum Gender yaitu suatu sifat yang terpatok pada laki-junjungan dan perempuan. Kesamaan gender bertambah berkembang bukan hanya perlakuan yang adil beralaskan ciri-ciri jasad antara lelaki dan perempuan. Belaka condong kepada kompetensi kemampuan akademik atau keahlian yang dimiliki dari setiap orang dalam nasib masyarakat. Tanpa menyingkirkan tipe kelamin, baik lanang maupun perempuan memperoleh kesempatan nan sama untuk berlaku serta internal berjenis-jenis rataan kehidupan. Namun bukan hanya peristiwa di atas saja yang menjadi akibat keberagaman masyarakat Indonesia. Berikut adalah penjelasan lengkap adapun dampak positif dan negatif berpokok tipe yang terjadi di Indonesia. Baca juga Harmoni Diversifikasi Masyarakat Indonesia Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia Jika harus kita jelaskan akibat keberagaman masyarakat Indonesia, maka jawabannya dapat meliputi persoalan sosial. Menurut Soerjono Soekanto, kebobrokan sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kultur ataupun mahajana, yang membahayakan arwah gerombolan sosial. Kebobrokan sosial bisa dikelompokkan menjadi 4 catur keberagaman faktor penyebab, antara lain faktor ekonomi, faktor budaya, faktor biologis, dan faktor kognitif. Berikut ini adalah penjelasannya. Faktor ekonomi Persoalan sosial nan disebabkan oleh faktor ekonomi, misalnya karena tidak seimbangnya antara pendapatan dengan pengeluaran. Bukan tercukupinya kebutuhan hidup, terutama makanan, busana, gelanggang adv amat, dan jaminan kesehatan. Faktor budaya Tamadun yang berkembang saat ini, banyak dipengaruhi maka itu keberhasilan teknologi serta masuknya budaya asing. Kecondongan jiwa nan cenderung meniru budaya asing, lagi memicu munculnya masalah sosial. Faktor ini harus bernasib baik pikiran secara mendalam karena kultur plong suatu negara dapat mencerminkan kebiasaan masyarakatnya. Mempelajari maupun mendalami pendidikan agama, dapat mencegah, menggugah, maupun menampi budaya luar yang masuk. Faktor biologis Faktor ini dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial, seperti kurang gizi, problem menular, dan tak-lain. Kejadian ini terjadi karena kurangnya fasilitasfasilitas kesegaran yang layak dan dapat terjadi juga karena kondisi ekonomi maupun pendidikan masyarakat yang tidak mencukupi. Jadi, sebagian besar kondisi bermula biologis masyarakat mudah terjangkit ki kesulitan. Untuk solusinya, pada sekarang, dengan cara meningkatkan fasilitas-fasilitas kesegaran dan memberikan pengetahuan puas setiap anggota masyarakat tentang penangkalan serta memberi pengetahuan pentingnya contoh hayat sehat maupun pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Faktor psikologis Selain ketiga faktor di atas, ada sekali lagi faktor serebral. Kebobrokan dari faktor ini, dapat muncul seandainya psikologis satu masyarakat adv amat lembam. Faktor psikologis lagi dapat muncul sekiranya beban nasib nan rumpil misalnya dirasakan oleh mahajana, khususnya yang cak semau di daerah perkotaan pekerjaaan yang menimbun sehingga menimbulkan stres, dahulu dapat menimbulkan luapan emosi nan nantinya dapat memicu konflik antaranggota awam. Akibat Positif Keberagaman Masyarakat Indonesia Selain persoalan sosial, harus juga kita jelaskan maslahat keberagaman budaya lakukan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut. Keberagaman merupakan khazanah budaya bangsa nan bermanfaat baik secara ekonomi. Beragamnya masyarakat kembali akan berkarisma besar pada pengembangan pengetahuan. Kreativitas dan pintasan nan dihasilkan masyarakat Indonesia juga akan n kepunyaan pentas yang luas karena diversitas budayanya. Indonesia menjadi istimewa terutama di ain dunia. Menumbuhkan nasionalisme atau cinta tanah air. Menjadikan tamadun di Indonesia congah dan unik sehingga meninggi daya tarik pariwisata. Menjadi penggalan dari identitas dan jati diri bangsa yang membedakannya terbit bangsa lain di dunia. Akibat Subversif Keberagaman Awam Indonesia Bangsa Indonesia memiliki tipe masyarakat yang disebabkan oleh suku, budaya, agama dan keimanan, ras, dan golongan. Keberagaman internal awam Indonesia dapat menimbulkan berbagai ki aib dalam masyarakat apabila tidak dicegah dan diatasi dengan baik. Salah satunya merupakan potensi munculnya konflik. Bentuk Konflik pada Masyarakat Indonesia Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 106 berdasarkan jenisnya, terwalak beberapa konflik yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, merupakan konflik antarsuku, konflik antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan. Berikut uraian konflik berdasarkan jenisnya. Konflik antarsuku, yaitu persabungan antara suku nan satu dengan suku yang tak. Perbedaan suku cak acap kali menyebabkan perbedaan tradisi, budaya, sistem keke-rabatan, dan norma sosial dalam masyarakatnya. Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, justru konflik n domestik masyarakatnya. Konflik antaragama, adalah perbantahan antara keramaian yang punya keyakinan atau agama berbeda. Konflik ini boleh terjadi antara agama yang suatu dengan agama yang lain, atau antara kelompok n domestik agama tertentu. Konflik antarras, yakni sambutan antara ras yang suatu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis, merupakan memperlakukan orang berlainan-beda berdasarkan ras. Konflik antargolongan, yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam awam. Golongan atau keramaian kerumahtanggaan masyarakat bisa dibedakan atas dasar pekerjaan, partai kebijakan, asal daerah, dsb. Penyebab Konflik dalam Awam Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba-start. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala n domestik masyarakat. Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat, antara bukan sebagai berikut. Tak adanya persamaan rukyat antarkelompok, seperti mana perbedaan tujuan, cara mengamalkan sesuatu, dsb. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik ibarat radas mencapai maksud. Adanya pertentangan norma-norma kerumahtanggaan umum sehingga menimbulkan kebingungan bagi mahajana. Sanksi terhadap pelanggar atas norma bukan tegas atau lemah. Tindakan anggota mahajana telah tidak lagi sesuai dengan norma nan berlaku. Terjadi proses disosiatif, yakni proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 108. Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 118 konflik dalam masyarakat memiliki akibat substansial dan negatif, baik secara perorangan maupun gerombolan, model akibat positifnya merupakan lebih kuatnya rasa solidaritas kelompok, rasa solidaritas sesama anggota golongan akan semakin kuat, aspek-aspek atma yang belum jelas dan tuntas dapat diperjelas, penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-angka, terjadinya keseimbangan kekuatan dalam publik. Kemudian, keberagaman kabilah dan budaya di Indonesia memiliki dampak aktual kecuali beberapa kejadian berikut ini perpecahan ataupun disintegrasi publik, kehancuran ponten-nilai dan norma sosial yang ada, kerugian perbendaharaan dan korban manusia, serta persilihan karakter. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kebangsaan SMP/MTs Papan bawah IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Kesetiaanterhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. B. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara 1) Kedudukan