Berikutini yang bukan termasuk latar dalam drama adalah . Unsur Drama. DRAFT. Berikut ini bukan termasuk unsur ekstrinsik drama adalah . answer choices . Keadaan individu pengarang. Drama yang mengisahkan cerita pilu hingga akhir merupakan jenis drama . answer choices . tragedi. prosa. monolog. opera. tablo
Pengertian Drama – Grameds, apa Kamu pernah menyaksikan pementasan drama atau teater di salah satu televisi favoritmu? Atau, apa Kamu pernah menonton secara langsung pementasan drama atau teater? Namun, dalam pementasan drama atau teater tersebut, peran teks drama sangat penting untuk melancarkan acara. Nah, artikel ini akan menjelaskan tentang seluk beluk drama secara mendalam, mulai dari pengertian, ciri, unsur, struktur, kaidah kebahasaan, jenis, dan tentunya contoh naskah drama. Materi tentang drama sebenarnya sudah pernah dibahas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11. Yuk, simak artikel berikut ini untuk memahami lebih dalam tentang pengertian drama, dan lainnya. A. Pengertian Teks DramaB. Ciri-Ciri Teks DramaC. Unsur-Unsur Teks Drama1. Unsur Intrinsika. Tokoh dan Penokohanb. Latar Settingc. Alurd. Temae. Amanat2. Unsur EkstrinsikC. Struktur Teks Drama1. Prolog2. Dialog3. EpilogE. Kaidah Kebahasaan DramaF. Jenis-Jenis Teks Drama1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya3. Berdasarkan Sajian Isinya4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya6. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya7. Berdasarkan Sarana PenyajiannyaG. Contoh Naskah DramaRekomendasi Buku & ArtikelKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait A. Pengertian Teks Drama Menurut etimologi, istilah drama berangkat dari bahasa Yunani yaitu “draomai”, yang mana memiliki arti sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi. Berdasarkan sejarah kata tersebut, teks drama dapat dipahami sebagai suatu perbuatan atau tindakan yang ditulis dan selanjutnya digunakan dalam pementasan di sebuah panggung. Seiring perkembangan zaman, drama tidak hanya terbatas dipentaskan antar panggung. Sekarang ini, drama dapat didefinisikan sebagai suatu cerita yang dipentaskan di atas panggung atau tidak dipentaskan di atas panggung, misalnya seperti film, televisi, drama radio, dan lain sebagainya. Dalam arti yang luas, teks drama pada dasarnya merupakan bagian dari bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan. Sementara itu, drama sendiri biasanya diperankan oleh seseorang yang disebut aktor atau aktris. Dalam melakukan pementasan drama, aktor dan aktris ini akan membuat gerakan dan dialog sesuai dengan teks drama untuk dipertontonkan kepada banyak orang. B. Ciri-Ciri Teks Drama Setelah mengetahui pengertian tentang teks, selanjutnya akan dijelaskan mengenai ciri-ciri teks drama. Ciri-ciri pada teks drama dapat digunakan untuk menandai atau membedakan teks ini dengan teks lainnya. Selain itu, ciri-ciri drama juga menjadi tanda khusu pembeda dengan karya sastra lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks drama yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu 1. Teks drama memiliki cerita yang berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh. 2. Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik. 3. Teks drama memiliki beberapa petunjuk khusus yang harus dilakukan oleh aktor atau aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut. 4. Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog. 5. Teks drama memuat banyak konflik dan aksi. 6. Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan. 7. Teks drama biasanya dapat dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam. 8. Teks drama tidak dapat diulang dalam satu masa tertentu. C. Unsur-Unsur Teks Drama Setelah mengetahui pengertian dan ciri dari teks drama, selanjutnya akan dijelaskan tentang unsur-unsur dari teks drama. Unsur dalam teks drama hampir sama dengan genre sastra yang lain. Dalam teks drama, ada dua jenis unsur yaitu, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik, berarti unsur yang berada di dalam sebuah teks drama. Unsur-unsur intrinsik ini adalah sebagai berikut a. Tokoh dan Penokohan Tokoh dalam teks drama memiliki arti sebagai karakter rekaan yang ada dalam sebuah cerita drama. Sementara itu, penokohan atau karakterisasi dalam teks drama merupakan sebuah gambaran yang menceritakan karakter tokoh tersebut. b. Latar Setting Latar atau setting dalam teks drama yaitu sebuah aspek ruang atau tempat, waktu, hingga suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah teks drama. c. Alur Alur dalam teks drama adalah sebuah rangkaian peristiwa yang terjalin pada sebuah teks sastra, dengan berlandaskan hukum sebab dan akibat. Alur sendiri dapat dipahami sebagai pola dan keterkaitan peristiwa untuk menggerakkan cerita ke arah pertikaian dan penyelesaian cerita tersebut. d. Tema Tema dalam teks drama adalah suatu gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur lainnya, misalnya seperti tokoh, alur, dan latar cerita dengan wujud sebuah dialog. e. Amanat Amanat dalam teks drama yaitu suatu pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca teks drama atau penonton pementasan drama. 2. Unsur Ekstrinsik Selanjutnya, unsur ekstrinsik teks drama dapat diartikan semua unsur yang berada di luar teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur ekstrinsik ini adalah sebagai berikut a. Biografi atau riwayat hidup pengarang teks drama b. Falsafah hidup pengarang teks drama c. Unsur sosial budaya masyarakat yang menjadi inspirasi dalam pembuatan naskah atau teks drama C. Struktur Teks Drama Setelah mengetahui pengertian, ciri, dan unsur dari teks drama, selanjutnya akan dipaparkan penjelasan tentang struktur teks drama. Sebagai bagian yang menjadi kerangka dari sebuah teks, struktur teks drama terdiri dari tiga bagian, meliputi prolog, dialog, dan epilog. Berikut ini adalah penjelasannya 1. Prolog Bagian pertama dari struktur teks drama adalah prolog. Prolog dapat dipahami sebagai kata pendahuluan atau kata-kata pembuka yang memiliki peran sebagai pengantar. Prolog sendiri biasanya berisi penjelasan gambaran umum tentang tokoh, konflik, latar belakang cerita, atau berbagai hal yang terjadi dalam drama. Dalam pementasan drama, prolog sering kali disampaikan oleh narator atau bisa disebut juga dengan dalang, terkadang juga prolog secara khusus disampaikan oleh tokoh tertentu dalam drama. 2. Dialog Bagian kedua dari struktur teks drama yaitu dialog. Dialog dapat didefinisikan sebagai sebuah percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih. Dalam struktur teks drama, dialog menjadi unsur yang memiliki peran yang sangat penting. Hal itu dikarenakan sebuah pementasan drama dibangun dengan menggunakan setiap dialog antar tokohnya. Dalam teks drama, dialog juga dapat menyampaikan gambaran tentang perasaan dari para tokoh. Hal ini yang menjadikan pementasan drama perlu diperankan oleh aktor atau aktris yang dapat menjiwai karakter dan perasaan dari tokoh yang diperankan. Selain itu, aktor dan aktris juga harus mampu mengucapkan dialog dari tokoh yang diperankan, misalnya dengan menggunakan suara yang sesuai dengan perasaan dan watak dari karakternya. 3. Epilog Bagian ketiga dari struktur teks drama yaitu epilog. Epilog pada dasarnya adalah kata penutup dalam sebuah teks drama, yang mana fungsi dari epilog untuk mengakhiri sebuah pementasan drama. Dalam pementasan drama, epilog biasanya memuat simpulan atau amanat atau isi pokok dari teks drama. Sama seperti prolog, epilog umumnya disampaikan oleh narator atau dalang. Namun, bisa jadi karena kebutuhan pementasan epilog disampaikan oleh tokoh dalam drama tersebut. Selain penjelasan tentang bagian di atas, pada bagian dialog dari struktur teks drama sendiri memiliki tiga bagian, meliputi orientasi, komplikasi, dan resolusi denouement. Tiga bagian dialog tersebut kemudian dibagi lagi dalam beberapa babak dan adegan tertentu. Satu babak dalam sebuah teks drama biasanya mengandung cerita tentang sebuah peristiwa besar dalam dialog. Hal itu dapat dilihat dengan munculnya beberapa perubahan atau perkembangan dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Sedangkan, adegan dalam sebuah teks drama hanya mencakup satu pilihan-pilihan dialog dari setiap tokoh. E. Kaidah Kebahasaan Drama 1. Teks drama berisi dialog. 2. Banyak menggunakan tanda petik pada dialog 3. Pada bagian prolog dan epilog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang ketiga, yaitu seperti dia, beliau, ia, -nya, dan lain sebagainya. 4. Pada bagian dialog, teks drama banyak menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua, misalnya yaitu aku, saya, kami, kita, dan kamu. 5. Teks drama banyak memakai konjungsi temporal atau keterangan waktu, misalnya yaitu sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian, dan lain sebagainya. 6. Teks drama banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa, misalnya seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat, dan lain sebagainya. 7. Teks drama banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya seperti merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami, dan lain sebagainya. 8. Teks drama banyak menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya yaitu ramai, bersih, baik, gagah, kuat, dan lain sebagainya. F. Jenis-Jenis Teks Drama Nah, setelah Kamu mengetahui pengertian, ciri, unsur, struktur, hingga kaidah kebahasaan, berikut ini adalah penjelasan tentang berbagai jenis teks drama. Jenis teks drama sendiri dibagi menjadi tujuh, diantaranya yaitu 1. Berdasarkan Ada Tidaknya Naskah a. Drama tradisional, adalah jenis drama yang sering kali tidak memakai teks atau naskah drama. b. Drama modern, adalah jenis drama yang banyak memakai teks atau naskah drama. 2. Berdasarkan Bentuk Sastra Percakapannya a. Drama puisi, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa puisi atau mengandung banyak unsur dari puisi. b. Drama prosa, adalah jenis drama yang percakapannya dibuat berupa prosa. 3. Berdasarkan Sajian Isinya a. Drama tragedi, adalah jenis drama yang menyajikan tokohnya dalam keadaan sedih atau muram. Drama ini biasanya terjadi karena tokoh tersebut sedang berada suatu situasi yang gawat. Dalam situasi yang merugikan tersebut, bisa jadi dapat mengantarkan tokoh ke dalam keputusasaan dan kehancuran. Drama tragedi sering juga disebut dengan drama serius. Drama serius biasa dipahami sebagai drama yang menggambarkan pertikaian antar tokoh dan kekuatan yang luar biasa. Akhir dari drama serius umumnya akan terjadi malapetaka atau kesedihan yang ditimpa tokoh utama. b. Drama komedi, adalah jenis drama ringan yang menghibur. Meskipun penuh dengan lelucon atau humor, drama ini sering kali memuat tentang sindiran. Berbeda dengan drama tragedi, drama komedi biasanya memiliki akhir yang bahagia. c. Drama tragedi komedi, adalah jenis drama yang menggunakan alur sedih atau duka cita, akan tetapi akhir dari drama ini memberikan kebahagiaan kepada tokoh utamanya. 4. Berdasarkan Kuantitas Percakapannya a. Drama pantomim, adalah jenis drama yang dipentaskan dengan tidak banyak memakai kata-kata. Drama ini lebih memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokohnya. b. Drama mini kata, adalah jenis drama yang dipentaskan hanya dengan menggunakan sedikit kata-kata. Drama ini biasanya memaksimal penggunaan gerakan tubuh dari para tokoh dan banyak bunyi dari mulut para tokoh, tetapi bunyi yang dihasilkan tidak berupa kata-kata. c. Drama monolog, adalah jenis drama yang menampilkan drama dengan hanya satu tokoh utama yang bermonolog atau berbincang sendiri sepanjang pementasan. d. Drama dialog, adalah jenis drama yang mementaskan para tokohnya untuk berdialog dengan menggunakan kata-kata. 5. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya a. Drama opera, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni suara dan musik. b. Drama sendratari, adalah jenis pementasan drama yang mengutamakan seni tari. c. Drama tablo, adalah jenis pementasan drama yang tidak banyak tindakan atau dialog. 6. Berdasarkan Bentuk-Bentuk Lainnya a. Drama absurd, adalah jenis pementasan drama yang secara sadar mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik. b. Drama baca, adalah jenis teks drama yang hanya cocok untuk dibaca dan tidak cocok untuk dipentaskan. c. Drama borjuis, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan kaum bangsawan. d. Drama domestik, adalah jenis pementasan drama yang memiliki tema tentang kehidupan rakyat biasa. e. Drama liturgis, adalah jenis teks drama yang dipentaskan bersamaan dengan upacara kebaktian gereja. f. Drama satu babak, adalah jenis pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan satu tema dengan jumlah aktor atau aktris yang sedikit, dan memiliki alur yang ringkas. g. Drama rakyat, adalah jenis pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam festival rakyat. Drama ini biasanya banyak dipentaskan di wilayah pedesaan. 7. Berdasarkan Sarana Penyajiannya a. Drama panggung, adalah jenis drama yang diperankan oleh aktor dan aktris di atas panggung. b. Drama radio, adalah jenis drama yang disiarkan di radio. Drama ini hanya bisa didengarkan oleh para pendengarnya. c. Drama televisi, adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama panggung. Namun, drama ini ditampilkan melalui media televisi. d. Drama film, adalah jenis drama yang ditampilkan pada sebuah layar lebar seperti bioskop. e. Drama wayang, adalah jenis drama yang diiringi pagelaran wayang. f. Drama boneka, adalah jenis drama yang memakai boneka dalam pementasannya. G. Contoh Naskah Drama Mengejar Cita-Cita Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi harus pindah kerja mereka berdua pun berpisah. Pada suatu ketika tanpa disengaja mereka bertemu kembali tanpa disadari. Ketika mereka bertemu, mereka berdua berbincang-bincang. Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah mereka setelah lulus SMA nanti. Anjas ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana? Adi aku mau kuliah di PIP. Anjas emangnya kamu ngambil jurusan apa ? Adi pelayaran. Mau jadi Kapten Kapal dong hehehe.. hmmm tapi… Anjas tapi kamu kenapa? Adi tapi aku lemah di pelajaran fisika. Anjas duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti kamu bisa. Teruslah berusaha, Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdoa. Adi iya, makasih ya atas masukannya pasti aku bakal belajar lebih giat lagi. Anjas nah gitu dong. Adi kalau kamu ? mau kuliah dimana ? Anjas aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus jurusan apa? Adi kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai sama bakat dan minat kamu juga. Anjas iya sih. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana. Adi ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk pada Yang Maha Esa. Ya dengan berdoa lah. Anjas wah makasih juga ya, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Adi . Adi oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Anjas. Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Dan akhirnya Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan sekolahnya. Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Karena mereka rajin belajar dan berdoa, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan. Rekomendasi Buku & Artikel ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Berikutyang bukan merupakan ciri perwatakan dalam seni pementasan drama musikal adalah. SENI TEATER 1. Teater modern berkembang pada umumnya memperoleh pengaruh dari budaya.a. primitifb. pendatangc. kosmopolitand. barate. hedonisme 2. Berikut ini yang bukan termasuk unsur Teater merupakan salah satu seni yang banyak ditemui di Indonesia maupun negara lain. Teater juga bisa dikatakan sebagai drama, tetapi pengertiannya jauh lebih luas. Di dalam teater ini ada banyak prosesnya, mulai dari pemilihan naskah, penafsiran, penggarapan, dan penyajian. Istilah teater dapat dikaitkan dengan pertunjukan sedangkan drama dikaitkan dengan peran atau naskah cerita yang akan dipentaskan. Dengan kata lain drama merupakan salah satu unsur dari teater. Selain drama, ternyata teater memiliki berbagai macam unsur lainnya yang bisa mendukung pementasan tersebut terjadi. Unsur-Unsur Dalam Teater Di dalam teater ada berbagai macam unsur-unsur yang harus diketahui oleh para pemain. Unsur-unsur tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu unsur internal dan eksternal. Berikut penjelasan dari kedua unsur tersebut. Unsur Internal Teater Unsur internal teater merupakan unsur yang memiliki kaitan dengan keberlangsungan pementasan. Apabila tidak ada unsur internal, maka pementasan tersebut tidak akan pernah terjadi. Di dalam unsur internal, ada berbagai macam bagian, seperti berikut Naskah atau skenario, berisi tentang kisah dengan berbagai macam dialog dan nama tokoh yang memainkan peran. Pemain atau tokoh merupakan orang yang memperagakan tokoh tersebut pada film maupun sinetron, biasanya disebut dengan aktris atau aktor. Ada berbagai macam peran, seperti pemeran utama yang menjadi pusat perhatian penonton dalam sebuah kisah. Sedangkan pemeran pembantu adalah peran yang tidak menjadi pusat perhatian dan diciptakan untuk memperkuat gambar suasana. Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur teknik pembuatan atau pementasan teater Properti adalah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama. Contohnya, meja, kursi, dan berbagai macam perabotan lainnya. Penataan adalah pekerjaan yang memiliki kaitan dengan pendukung pementasan teater, seperti penata rias yang mendandani pemain untuk memerankan tokoh agar lebih meyakinkan. Tata busana untuk mengatur pakaian pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Tata lampu digunakan untuk pencahayaan panggung. Tata suara digunakan untuk pengaturan pengeras suara. Semua unsur internal tersebut akan mendukung berjalannya pementasan teater. Jadi, semua unsur itu wajib ada agar pementasan bisa berjalan dengan baik. Unsur Eksternal Teater Selain unsur internal, ada unsur eksternal yang merupakan unsur untuk mengurus segala sesuatu dengan kaitan yang dibutuhkan pada pementasan. Berikut ini beberapa unsur-unsur eksternal. Staf produksi merupakan kelompok tim atau individu yang memiliki bagian untuk pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugas masing-masing dari staf produksi ini sebagai pemimpin produksi, yaitu mengurus semua tentang produksi, menetapkan personal untuk bertugas, menghitung anggaran biaya, fasilitas, program kerja, dan lain sebagainya. Sutradara jadi pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah tersebut. Sutradara juga memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan hal yang menyangkut pementasan. Sangat memungkinkan apabila seorang sutradara yang mencari dan menyiapkan aktor, bahkan menyiapkan untuk pementasan. Stage manager menjadi pemimpin dan penanggung jawab panggung untuk membantu sutradara. Desainer akan menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat, kostum, tata lampu, perlengkapan pementasan, dan lain sebagainya. Kru akan turut bekerja sebagai pemegang divisi dari setiap sub di dalam desainer. Misalnya seperti bagian pentas, bagian tata lampu, dan bagian perlengkapan. Unsur internal dan eksternal dalam sebuah teater bisa mendukung pertunjukan berjalan dengan lancar. Unsur internal dan eksternal tersebut harus ada sebelum pementasan dimulai.
UnsurEksternal Teater. Selain unsur internal, ada unsur eksternal yang merupakan unsur untuk mengurus segala sesuatu dengan kaitan yang dibutuhkan pada pementasan. Berikut ini beberapa unsur-unsur eksternal. Staf produksi merupakan kelompok tim atau individu yang memiliki bagian untuk pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya.
DRAMA Berdasarkan etimologi, kata drama berasal dari bahasa Yunani dram yang berarti gerak. Drama sering disebut sandiwara atau teater. Kata sandiwara berasal dari bahasa Jawa sandi yang berarti rahasia dan dan warah yang berarti ajaran. Sandiwara berarti ajaran yang disampaikan secara rahasia atau tidak terang-terangan. Dalam arti sempit, drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang dipyoyeksikan ke atas panggung, disajikan dalam bentuk dialog dan gerakan berdasarkan naskah, didukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, dan tata busana. Dalam arti luas, drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukan di depan orang banyak. Dengan kata lain, drama dalam arti luas mencakup teater tradisional dab teater modern, sedangkan dalam arti sempit mengacu pada drama modern saja. Pertunjukan drama atau pementasan drama merupakan kesenian yang sangat kompleks. Sebab seni drama bukan saja melibatkan banyak seniman, melainkan juga mengandung banyak unsur. Unsur-unsur dalam drama adalah naskah, pemain, sutradara, tata rias, tata busana, tata lampu, tata panggung, tata suara, dan penonton. Jika salah satu dari unsur tesebut tidak ada maka pertunjukan drama tersebut tidak akan pernah tejadi. A. Pementasan Drama Pementasan drama merupakan kesenian yang sangat kompleks. Sebab, seni drama bukan hanya saja melibatkan banyak seniman, melaikan juga mengandung banyak unsur. Unsur-unsur itu saling mendukung dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keutuhan pementasan drama. Karena itu, semua unsur pementasan drama harus ada dan harus digarap dengan baik. Jika salah satu unsur tidak ada bisa, mengakibatkan pementasan drama tidak akan pernah terwujud. Apa unsur-unsur pementasan drama itu? Sedikitnya ada sembilan unsur drama, yaitu naskah, pemain, sutradara, tata rias, tata busana, tata panggung, tata lampu, dan penonton. B. Naskah Drama Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan panggung yang diperlukan. Bentuk naskah drama dan susunannya berbeda dengan naskah cerita pendek atau novel. Naskah cerita pendek atau novel berisi cerita lengkap dan langsung tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Sebaliknya naskah drama tidak mengisahkan cerita langsung. Penuturan ceritanya diganti dengan dialog para tokoh. Jadi naskah drama itu mengutamakan ucapan-ucapan atau pembicaran para tokoh. Permainan drama dibagi dalam babak demi babak. Setiap babak mengisahkan perstiwa tertentu. Peristiwa itu terjadi di tempat tertentu, dalam waktu tertentu, dan suasana tertentu pula. Dengan pembagian seperti itu, penonton memperoleh gambaran yang jelas bahwa setiap peristiwa berlangsung di tempat, waktu, dan suasana yang berbeda. Untuk memudahkan para pemain drama, naskah drama ditulis selengkap-lengkapnya, bukan saja berisi percakapan, melaikan juga disertai keterangan atau petunjuk. Petunjuk itu, misalnya gerakan-gerakan yang dilakukan pemain, tempat terjadinya peristiwa, benda-benda peralatan yang diperlukan setiap babak, dan keadaan panggung setiap babak. C. Pemain Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Berapa banyak pemain yang dibutuhkan dalam drama, tergantung dari banyaknya tokoh yang terdapat dalam naskah drama yang akan dipentaskan. Sebab, setiap tokoh akan diperankan oleh seorang pemain. Agar berhasil memerankan tokoh-tokoh tadi, maka pemain harus dipilih secara tepat. Jika dalam drama itu pemainnya campuran, untuk menentukan pemain tentu lebih mudahdaripada tidak campuran. Yang dimaksud pemain campuran adalah para pemain terdiri dari anak-anak, remaja, dan orang tua. Juga pemain laki-laki dan perempuan. Dalam upaya memilih pemain drama yang tepat, cara berikut ini dapat diterapkan. Naskah yang sudah dipilih harus dibaca berulang-ulang agar semuanya dapat memahaminya. Dari dialog para tokoh dapat diketahui watak tiap-tiap tokoh dalam naskah drama itu. Setelah diketahui watak tiap tokoh, kemudian memilih pemain yang cocok dan mampu memerankan masing-masing tokoh. Selain mempertimbangkan watak, perlu juga untuk mempertimbangkan perbandingan usia dan perkiraan perawakan postur. Kemampuan pemain menjadi pertimbangan penting pula. Sebaiknya dalam memilih pemain haruslah yang mempunyai kepintaran. Artinya, dalam waktu yang tidak terlalu lama bdalam berlatih, dia sudah bisa memerankan tokoh seperti yang dikehendaki naskah. D. Sutradara Sutradara adalah pempinan dalam pementasan drama. Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan pementasan drama, ia harus membuat perencanaan dan melaksanakannya. Tugas seorang sutradara sangat banyak dan beban tanggung jawabnya cukup berat. Sutradara harus memilh naskah, menetukan pokok-pokok penafsiran naskah, memilih pemain, melatih pemain, bekerja dengan staf, dan mengkoordinasikan setiap bagian. Semua itu harus dilakukan dengan cermat. Bila pementasan drama berjalan lancar, menarik, dan memuaskan penonton, sutradara menjadi orang pertama yang berhak mendapat pujian. Dan begitupun sebaliknya, jika pementasan crama tidak berjalan lancar yang menyebabkan penonton kecewa, sutradara pasti yang menjadi sasaran kemarahan. Bagi seorang sutradara, yang mula-mula dilakuakan adalah memilih naskah. Naskah yang telah dipilih kemudian dibaca berulang-ulang, untuk memntukan bagaimana watak tokoh-tokonya, tata rias, pengaturan panggung dan seterusnya. Akan tetapi, sutradara tetap harus memberikan pengarahan karena semua itu merupakan tanggung jawab sutradara. Meskipun demikian, sutradara harus mau mendengarkan usul berbagai pihak dan memperrtimbangkannya. Selanjutnya, sutradara memilih para pemain. Para pemain terpilih kemudian diberi penjelasan tentang lakon drama yang akan dipentaskan, watak tokoh dan hal-hal yang berkaitan dengan drama yang akan dipentaskan. Tugas sutradara yang selanjutnya adalah melatih, membimbing, dan mengarahkan para pemain agar dapat memerankan tokoh dalam cerita. Sutradara harus mampu menafsirkan watak dan lagak tokoh cerita secara tepat kemudian memindahkan watak dan lagak itu kepada para pemain. Seorang sutradara tidak boleh segan atau ragu menegur, mencela, atau menyalahkan pemain yang memang salah mengucapkan dialog atau berakting. Jika perlu, dengan tegas menindak pemain yang tidak disiplin. Tugas sutradara sangatlah banyak dan beban tanggung jawabnya sangat berat. Karena itu, sutradara sebaiknya mampu Memilih naskah yang baik Pandai menafsirkan watak para tokoh cerita Pandai memilih pemain yang tepat Sanggup melatih para pemain Bisa bekerja sama dengan para petugas Cekatan dalam mengkoordinasikan semua bagian E. Tata Rias Tata rias adalah cara mendandani atau memakepi para pemain. Orang yang mengerjakan tata rias disebut penata rias. Penata rias boleh seorang pria, boleh juga seorang wanita. Karena yang dilihat adalah keahliannya dalam bidang tata rias. Alat-alat rias itu, berupa bedak, pemerah bibir, bubuk hitam dari arang, pensil alis, gelung palsu, kumis palsu, dan lem. Seorang penata rias haruslah memiliki rasa seni yang tinggi. Selain harus memiliki rasa seni, penata rias harus terampil dan cekatan. Penata rias harus mampu mengatur waktu sehingga setiap pemain yang akan naik panggung sudah dirias dengan baik. F. Tata Busana Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan, model, maupun cara mengenakannya. Tata rias sebenarnya memilki hubungan yang erat dengan tata rias. Karena itu, tugas mengatu pakaian pemain sering dirangkap penata rias. Artinya, penata rias sekaligus juga menjadi penata busana. Dengan kata lain, tata rias dan tata busana merupakan dua hal yang saling berhubungan dan saling mendukung. Akan tetapi, sering pula terjadi tugas penat rias dipisahkan dengan tugas mengatur pakaian. Artinya, penata rias hanya khusus merias wajah, sedangkan penata busana yang mengatur pakaian/busana para pemain dengan pertimbangan untuk mempermudah dan mempercepat kerja. Meskipun demikian, penata rias dan penata busana harus bekrja sama saling memahami, saling menyesuaikan, dan saling membantu agar hasil akhirnya memuaskan. Penata rias dan penata busana hars mampu menafsirkan dan memantas-mantaskan rias dan pakaian yang akan di pentaskan oleh pemain. G. Tata Panggung Panggung adalah tempat para aktor memeragakan lakon drama. Sebagai area pertunjukan, biasanya panggung dibuat edikit lebih tinggi daripada lantai. Sering pula lebih tinggi daripada tempat duduk penonton agar penonton yang pling jauh masih dapat melihat dan menyaksikan pertunjkan drama tersebut dengan jelas. Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk permainan drama. Petugas yang menata panggung disebut penata panggung. Penata panggung biasanya terdiri dari beberapa orang tim supaya dapat mengubah keadaan panggung dengan cepat. Panggung menggambarkan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang terjadi dalam suatu abak berbeda dalam tempat, waktu, dan suasana yang berbeda dengan peristiwa dalam babak yang lain. Untuk itu, penataan panggung harus diubah-ubah. Penataan panggung tugasnya hanya menururi apa yang diminta naskah. Meskipun demikian, secara kreatif ia boleh menambahkan, mengurangi, atau mengubah letak perabotan asal perubahan itu menambah baiknya keadaan panggung. Berkaitan dengan itu, penata panggung sebaikinya dipilih orang-orang yang mengerti keindahan dan tahu komposisi yang baik, meletakkan barang-barang di panggung tidak sembarangan. Sebab, mengatur panggung ada seninya. Komposisi yang tepat akan menimbulkan keindahan dan keindahan menimbulkan rasa senang. H. Tata Lampu Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung. Karena itu, tata lampu erat hubungannya dengan tata panggung. Pengaturan cahaya di panggung memang harus disesuaikan dengan keadaan panggung yang digambarkan. Di rumah orang miskin, di rumah orang kaya, semuanya memerlukan penyesuaian. Demikian pula dengan waktu terjadinya, apakah pagi, siang, atau malam. Yang mengatur seluk-beluk pencahayaan di panggung adalah penata lampu. Penata lampu biasanya menggunkn alat yang disebut spot light, yaitu semacam kotak besar berlensa yang berisi lampu ratusan watt. Karena tata lampu selalu berhubungan dengan listrik, sebaiknya penata lampu adalah orang yang mengerti teknik kelistrikan. Sebab, adakalanya lampu tiba-tiba harus dimatikan sejenak lalu dihidupkan kembali. Ada kemungkinan tiba-tiba ada gangguan listrik. Untuk menghadapi hal seperti itu penata lampu yang tidak memahami teknik kelistrikan tentu akan bingung, yang akibatnya pencahayaan di panggung menjadi kacau dn pertunjukan drama menjdi gagal. I. Tata Suara Tata suara bukan hanya pengatura pengeras suara sound system , melainkan juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan agar suasana yang digambarkan terasa lebih menyakinkan bagi para penonton. Alat musik yang digunakan pada saat suasana sedih mungkin hanya seruling yang ditiup mendayu-dayu menyayat hati. Demikia pula jka adegan pertengkaran, dan suasananya pana akan lebih terasa bila iringi dengan musik yang berirama cepat dan keras. Iringan musik tidak dijelaskan dalam naskah. Penjelasaannya hanya secara umum saja, misalkan diringi musik pelan, sendu, atau sedih. Urusan pengiringa musik ini diserahkan sepenuhnya kepada penata suara atau penata musik. Musik pengiring dimainkan dibalik layar agar tidak terlihat penonton dan tidak mengganggu para pemain drama. Kekerasan suara juga harus diatur untuk mencitakan permainn drama yang indah. J. Penonton Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan drama. Bagaimana sempurnanya persiapan, kalau idak ada penonton rasanya drama tidak akan dimainkan. Jadi, segala unsur drama yang telah disebutkan sebelumnya pada akhirnya semuanya untuk penonton. Kesuksesan sebuah drama biasanya dapat diukur dari banyak-sedikitnya penonton. Penonton drama terdiri dari berbagai macam latar belakang, baik pendidikan, ekonomi, kemampuan mengapresiasi, maupun motivasi. Dilihat dari segi motivasinya, sedikitnya ada tiga ragam penonto, yaitu penonton peminat, penonton iseng, dan penonton penasaran. Penonton Peminat Penonton peminat adalah penonton intelektual yang mampu mengapresiasikan seni, terutama seni drama. Penonton Iseng Penonton isenng sebenarnya penonton yang tidak punya perhatian khusus pada drama, tetapi mungkin menyukai seni lain, terutama seni musik. Penonton Penasaran Penonton ini berhasrat menonton karena penasaran, yaitu ingin tahu aa sebenarnya tontonan drama itu. Mungkin mereka penasaran pada lakonnya atau mungkin pada pemainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penasaran ini menyangkut dua hal, yaitu penasaran terhadap seni dan penasaran terhadap tokoh. Sumber Wiyanto Asul. 2004. Terampil Bermain Drama. Grasindo Jakarta MenurutFerdinand Brunetierre, pengertian drama adalah suatu karya sastra yang disampaikan dengan aksi atau gerakan dan melahirkan keinginan bagi yang melihatnya. 4. Budianta dkk. Menurut Budianta dkk, pengertian drama adalah jenis karya sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog antar tokoh. 5. Seni Handayani.
Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan konflik melalui dialog. Dalam drama terdapat unsur intrinsik, yaitu unsur yang membangun sebuah karya sastra dan terdapat di dalamnya. Unsur- unsur tersebut, antara lain sebagai berikut. Tokoh Tokoh adalah orang yang berperan dalam drama. Tokoh dapat dibedakan menjadi berikut. Berdasarkan sifatnya, tokoh diklasifikasikan sebagai berikut. Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang mendukung cerita. Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis. Berdasarkan perannya, tokoh diklasifikasikan menjadi tiga. Tokoh sentral, yaitu tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral Dapat juga sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini adaiah tokoh tritagonis. Tokoh pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita Perwatakan/Penokohan Perwatakan/penokohan adalah penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan dalam cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam drama digambarkan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah Iaku sang tokoh. Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi watak dimensional sebagai berikut. Keadaan fisik, digambarkan melalui umurjenis keiamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, suku bangsa, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, kurus/ gemuk, atau suka senyum/cemberut. Keadaan psikis, meliputi watak, kegemaran, mental, standar moral, temperamental, ambisi, psikologis yang dialami, dan keadaan emosi. Keadaan sosiologis, meliputi jabatan, pekeijaan, kelas sosial, ras, agama, dan ideologi. Setting atau Latar Setting atau tempat kejadian cerita sering disebut juga latar cerita Setting meliputi tiga dimensi, antara lain sebagai berikut Setting tempat adaiah tempat terjadinya cerita dalam drama Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri. Setting tempat berhubungan dengan setting ruang dan waktu. Setting waktu adaiah waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita dalam drama. Setting suasana adaiah suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting cerita dapat didukung dengan tata suara aitau tata lampu saat pementasan drama, Tema Tema merupakan gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama, meliputi masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan, keluarga yang retak, patriotisme, perikemanusiaan, dan renungan hidup Amanat atau Pesan Pengarang Amanat adaiah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton melalui karyanya termasuk drama. Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat drama selalu berhubungan dengan tema drama. Dialog Percakapan Ciri khas naskah drama berbentuk cakapan atau dialog Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan dialog dalam naskah drama. Dialog harus mencerminkan percakapan sehari-hari, karena drama merupakan mimetik tiruan dari kehidupan sehari-hari. Ragam bahasa dalam dialog drama menggunakan bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis. Diksi pilihan kata yang digunakan dalam drama harus berhubungan dengan konflik dan plot. Dialog dalam naskah drama juga harus bersifat estetis, artinya memiliki bahasa yang indah. Dialog harus dapat mewakili tokoh yang dibawakan, baik watak secara psikologis, sosiologis, maupun fisiologis. Konflik Konflik adalah pertentangan atau masalah dalam drama. Konflik dibedakan menjadi dua, konflik eksternal dan internal. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya. Konflik internal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Drama Dan Mengidentifikasi Unsur-Unsur Dalam Pementasan Drama. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Baca postingan selanjutnya Pengertian Dan Cara Menulis Surat Dagang Niaga,Surat Perjanjian Dan Surat Kuasa Pengertian Berita Dan Cara Membacakan Berita Dengan Baik Dan Benar Pengertian Wawancara Dan Cara Merangkum Isi Pembicaraan Dalam Wawancara Pengertian Dan Cara Menulis Proposal dengan Baik Dan Benar Pengertian Dan Langkah Langkah Memahami Artikel Lengkap Dengan Contoh Pengertian Dan Cara Menemukan Pokok-Pokok Isi Sambutan Lengkap Dengan Contoh Proses Pengambilan Keputusan Dalam Masalah Yang Dihadapi Wirausaha Pedoman Pengambilan Keputusan Dalam Wirausaha
Sutradaramerupakan seseorang yang paling bertanggung jawab terhadap seluruh elemen artistic dalam pementasan (baca juga: tugas produser film ). Bergantung organisasinya, tugas sutradara mungkin bervariasi. Namun secara umum tugas sutradara dalam teater adalah seperti yang Pakar Komunikasi paparkan dibawah ini. 1. Menyeleksi Naskah.

Drama merupakan salah satu jenis karya sastra yang isinya kerap menggambarkan realita kehidupan, karakter dan perilaku manusia melalui dialog. Drama sudah ada sejak abad ke-5 sebelum masehi di kalangan masyarakat bangsa Yunani. Kualitas komunikasi, situasi, dan aksi yang diberikan para pemain menjadikan hal penting yang diperlukan hadir dalam drama. Ketiga kualitas tersebut dapat disaksikan melalui bagaimana sebuah konflik atau masalah yang terdapat dalam sebuah pementasan membuat pementasan drama juga diperlukan unsur-unsur tertentu guna mendukung jalan cerita. Unsur yang umum diketahui ada di dalam drama adalah intrinsik dan ektrinsik. Agar lebih memahami, berikut adalah kumpulan unsur intrinsik yang terdapat dalam drama beserta penjelasan Tema dalam drama merupakan gagasan pokok atau ide yang mendasari sebuah cerita. Dengan adanya tema, maka sebuah drama dapat dikembangkan lebih luas untuk menentukan unsur lainnya seperti alur, pertokohan, latar, dan beragam tema yang biasa dihadirkan dalam pementasan drama. Di antaranya adalah tragedi, komedi, tragedikomedi, melodrama, opera, farce, tablo, dan sendratari. Alur atau PlotAlur atau plot merupakan jalan cerita dari drama. Terdapat beragam jenis alur atau plot, di antaranya alur maju progresif, alur mundur regresif, dan alur maju mundur atau campuran. Pada alur maju progresif, cerita diawali dengan pengenalan, kemunculan konflik, klimaks, antiklimaks, lalu penyelesaian. Sementara alur mundur regresif adalah sebaliknya, dimulai dari penyelesaian hingga dari keduanya, alur maju mundur atau campuran biasanya dimulai dari klimaks. Setelah itu mundur pengenalan cerita, lalu maju ke awal munculnya konflik, hingga berakhir di penyelesaian. TokohTokoh atau pelaku dalam drama yang dapat terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Pada umumnya, pembagian jenis tokoh terbagi menjadi dua, yaitu protagonis tokoh baik dan antagonis tokoh jahat. Latar Untuk mendukung jalannya cerita, drama membutuhkan unsur latar atau setting. Latar terdiri dari latar tempat untuk menggambarkan lokasi drama, latar waktu untuk memberi info kapan terjadinya adegan dalam drama, serta latar situasi untuk menjelaskan suasana dalam cerita di drama setiap karya sastra tentu penulis akan menyisipkan sebuah amanat yang bisa diambil dari cerita yang disampaikan. Amanat atau pesan dalam drama biasanya akan disampaikan melalui peran para tokohnya.

  1. Уреሀаጅ гሹмωզ οтινըսеዲ
    1. Ужеտዉλ аֆጴпсуղէ
    2. Ч էдр иմ
  2. Θзիցըհևл пиփяզо
  3. Оմαтрիτ ско
    1. Упроյωգ куቻዞ нաпсθ воֆ
    2. ፃαլէ е ըц еሟևζጮ
    3. Уծеш ኔ итωժዛх
  4. Удуሒυ τе
Inimerupakan komponen yang memiliki peranan penting dalam drama. Tema merupakan ide pokok yang menjadi dasar utama dari sebuah drama. Bisa dikatakan tema adalah 'akar' dalam drama. 3. Alur atau Plot Alur atau plot masuk ke dalam unsur intrinsik drama. Komponen ini juga bisa disebut dengan jalan cerita yang telah disusun dari berbagai tahapan
Connection timed out Error code 522 2023-06-13 172223 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6c03302bb70e18 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
NQho.
  • 318w4avbt8.pages.dev/145
  • 318w4avbt8.pages.dev/191
  • 318w4avbt8.pages.dev/195
  • 318w4avbt8.pages.dev/469
  • 318w4avbt8.pages.dev/38
  • 318w4avbt8.pages.dev/432
  • 318w4avbt8.pages.dev/465
  • 318w4avbt8.pages.dev/222
  • berikut ini yang bukan merupakan unsur internal pementasan drama adalah