Satu kata yang terdapat dalam puisi dapat memuat banyak hal. Lapis makna muncul karena penyair atau pengarang puisi tidak secara eksplisit menyampaikan ekspresi atau perasaannya. Dalam teori sastra, ini disebut ketidaklangsungan ekspresi. Menurut Michael Riffaterre dalam Semiotics of Poetry (1978), pemaknaan puisi berubah-ubah dari dahulu
Sementara, "Jalang" menjadi penguat untuk kata "Aku" untuk semakin memastikan tidak adanya keindahan dan keelokan pada binatang yang digunakan sebagai pembanding itu. Majas metafora dalam potongan larik karya Chairil Anwar di atas sangat luar biasa, dari empat kalimat saja, ada banyak makna yang terkandung dalam kalimat tersebut. Dalam hal ini, analisis makna puisi menurut struktur batinnya diterapkan untuk puisi yang berjudul 'Doa' karya Chairil Anwar. Analisis struktur batin sebuah puisi, bertujuan untuk memilih tema, amanat, perasaan (feeling) penyair, dan suasana kebatinan puisi tersebut. Maka dari itu, untuk memilih keempat hal tersebut, sebuah puisi sanggup Tujuan yang ingin dicapai dari tulisan ini adalah mengetahui makna dari teks-teks puisi Chairil Anwar. Beberapa puisi Chairil Anwar sarat dengan bahasa kiasan yang berupa ungkapan khas milik Chairil yang selalu didengung- lagi "Aku" dan hidup hanya menunda kekalahan "Derai-Derai Cemara". Selain itu, puisi-puisi Chairil juga memiliki

A. MAKNA PUISI 'AKU' Dengan membaca dan memahami makna puisi Aku karya Chairil Anwar, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Karena, pada generasi ini, tentu tidak pernah hidup dan mengalami secara nyata apa yang terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia.

Tujuannya adalah untuk mencari makna sebuah puisi seutuh-utuhnya (Wahyuningtyas dan Wijaya, 2010: 185). Analisis semiotik itu tidak dapat dipisahkan dari analisis struktural. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diintrepretasikan bahwa puisi "Pelarian" karya Chairil Anwar mengisahkan tentang Aku yang bersengketa dengan pasangannya
whQ3rTG.
  • 318w4avbt8.pages.dev/150
  • 318w4avbt8.pages.dev/508
  • 318w4avbt8.pages.dev/590
  • 318w4avbt8.pages.dev/393
  • 318w4avbt8.pages.dev/593
  • 318w4avbt8.pages.dev/432
  • 318w4avbt8.pages.dev/452
  • 318w4avbt8.pages.dev/159
  • makna puisi aku chairil anwar